🥅 Pengepul Minyak Jelantah Jakarta
Kamiini bukan perusahaan minyak kelapa sawit yang memiliki pabrik besar. Tolong selamatkan kami para pelaku UMKM yang bergerak sebagai pengepul minyak jelantah. Jangan membuat kami bingung dengan regulasi yang baru," ujar Roy Martha Wijaya, pelaku usaha minyak jelantah kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/1/2022).
Beliminyak goreng bekas/jelantah untuk diolah menjadi Biodiesel. Kami menerima minyak bekas / Jelantah dari sisa rumah tangga, restoran, hotel, atau industri makanan. Hubungi: Slamet Ramli 0822 99 555 19908 77777 005 99
SuaraJakartaco, JAKARTA - Minyak jelantah merupakan minyak sisa penggorengan yang sudah tidak bernilai lagi. Biasanya, ibu rumah tangga membuangnya usai menggoreng makanan. Mulai saat ni, setop membuang minyak jelantah. Pasalnya, ada seorang pria asal Depok, Jawa Barat, sedang menggalakkan program mengelola minyak jelantah.
JAKARTAUTARA, (PP) - Akibat penerapan UUD Kementerian Perdagangan No 02 Thn 2022. Salah satunya pengepul kecil minyak jelantah kini harus gulung tikar. Para usaha kelas menengah ke bawah menjerit akibat tidak bisa menjual minyak jelantah kepada perusahaan exportir minyak jelantah, sungguh miris para pencari minyak jelantah di kelas bawah
DA4m9O. MALANG KOTA – Selain Bank Sampah Malang, kini ada satu bank lagi berdiri. Namanya Bank Minyak Jelantah BMJ. Ini adalah penampung minyak jelantah untuk didaur ulang jadi biosolar. Adalah Rizka Hasnatul Azizah, sebagai founder Bank Minyak Jelantah BMJ. Perempuan yang akrab disapa Icha itu menceritakan, awalnya BMJ adalah kegiatan sosial yang concern mengelola minyak jelantah menjadi pundi-pundi rupiah. Kegiatan itu bermula pada pertengahan 2020 lalu. Dia memutuskan resign dari pekerjaannya sebagai admin perusahaan minyak goreng karena dilanda rasa bosan. â€Bosannya ya karena selama 7 tahun jadi admin melulu,†terangnya. Dari rasa bosannya itu, Icha mengembangkan karirnya dengan mendirikan BMJ. Dia berani mengambil risiko keluar dari pekerjaan kala pandemi Covid-19. Namun, dia yakin bisa menemukan jalan. Dia pun terinspirasi untuk mengumpulkan minyak jelantah dari warga maupun para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM. Selama ini jelantah kebanyakan dibuang ke selokan. Selain merusak alam, hal ini juga tidak ada nilai ekonominya. Padahal, jelantah itu bisa didaur ulang dan menambah nilai ekonomi. Dari situ, dia bersama tiga temannya rela jemput bola mengenalkan BMJ ke wilayah Malang Raya. Wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang dia jelajah untuk mengampanyekan mengelola minyak jelantah. Dari warga, dia beli di atas Rp 3000 per liternya. Tak mudah untuk mengenalkan BMJ ke masyarakat. Beberapa masyarakat yang ditemuinya sempat underestimate. Bahkan, mereka tak percaya jika minyak jelantah bisa didaur ulang. â€Sempat dulu dapat omongan, halah minyak jelantah masak bisa dijual lagi,†ceritanya. Wanita berusia 31 tahun itu tak putus asa. Dia terus melakukan sosialisasi meyakinkan masyarakat mendonasikan minyak jelantahnya. Upaya promosi pun dilakukan, yakni dengan menawarkan hasil penjualan berupa pemberdayaan UMKM dan hampers saat Lebaran. Nampaknya, upaya itu berhasil dilakukan oleh Icha. Sebanyak ratusan orang yang tergabung dalam UMKM se-Malang Raya ikut andil dalam gerakannya. Mulai Dampit hingga Lawang menjadi anggotanya, serta hampir seluruh wilayah di Kota Malang juga menjadi anggotanya. Total sekitar 500 kg minyak jelantah dapat dia kumpulkan per bulannya. Dari hasil itu, minyak jelantah dikirim ke Surabaya. Icha menjelaskan jika minyak jelantah tersebut akan digunakan sebagai campuran bahan bakar minyak BBM biosolar. Tentunya, itu menjadi peluangnya dalam menyelamatkan lingkungan dan memberdayakan UMKM di tengah pandemi. Saat ini, dia terus berinovasi untuk menggaet UMKM di wilayah Malang Raya untuk survive. Sebab, dia melihat UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi. Dalam mengambil minyak jelantah, Icha menggunakan dua armada kendaraan. Yakni sebuah sepeda motor dan satu mobil pikap. Icha tak mempermasalahkan jauh dekatnya lokasi pengambilan minyak jelantah. Terpenting baginya yakni mampu membantu terhadap sesama. Alumnus Psikologi Universitas Mercu Buana UMB Yogyakarta itu yakin dengan usahanya mampu mengedukasi masyarakat pentingnya mengolah minyak jelantah. Dia menjelaskan jika penggunaan minyak goreng sewajarnya dua kali. Serta maksimal penggunaannya tiga kali. â€Saya harap masyarakat sadar kalau minyak jelantah itu bisa jadi awal biang kerusakan lingkungan hingga tubuh,†tuturnya. Bahaya dari minyak jelantah yang dibiarkan terbuang akan menimbulkan bau menyengat. Dampaknya, akan mengundang tikus dan kecoa masuk ke dalam rumah. Tak hanya itu, minyak jelantah juga akan berpotensi menyumbat aliran selokan. Sebab, air dingin jika bertemu minyak jelantah yang panas akan membeku. Hasil pembekuan tersebut itulah yang menyumbat selokan. Pada akhir obrolan, dia menceritakan harapan BMJ dapat diterima di Kota Batu. Saat ini, dia bersama timnya sedang bergerak untuk masuk ke sana. â€Semoga aja bisa ada salah satu dari sana Kota Batu, agar BMJ dapat bermanfaat untuk khalayak luas,†tutup dia. adn/c1/abm/rmc MALANG KOTA – Selain Bank Sampah Malang, kini ada satu bank lagi berdiri. Namanya Bank Minyak Jelantah BMJ. Ini adalah penampung minyak jelantah untuk didaur ulang jadi biosolar. Adalah Rizka Hasnatul Azizah, sebagai founder Bank Minyak Jelantah BMJ. Perempuan yang akrab disapa Icha itu menceritakan, awalnya BMJ adalah kegiatan sosial yang concern mengelola minyak jelantah menjadi pundi-pundi rupiah. Kegiatan itu bermula pada pertengahan 2020 lalu. Dia memutuskan resign dari pekerjaannya sebagai admin perusahaan minyak goreng karena dilanda rasa bosan. â€Bosannya ya karena selama 7 tahun jadi admin melulu,†terangnya. Dari rasa bosannya itu, Icha mengembangkan karirnya dengan mendirikan BMJ. Dia berani mengambil risiko keluar dari pekerjaan kala pandemi Covid-19. Namun, dia yakin bisa menemukan jalan. Dia pun terinspirasi untuk mengumpulkan minyak jelantah dari warga maupun para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM. Selama ini jelantah kebanyakan dibuang ke selokan. Selain merusak alam, hal ini juga tidak ada nilai ekonominya. Padahal, jelantah itu bisa didaur ulang dan menambah nilai ekonomi. Dari situ, dia bersama tiga temannya rela jemput bola mengenalkan BMJ ke wilayah Malang Raya. Wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang dia jelajah untuk mengampanyekan mengelola minyak jelantah. Dari warga, dia beli di atas Rp 3000 per liternya. Tak mudah untuk mengenalkan BMJ ke masyarakat. Beberapa masyarakat yang ditemuinya sempat underestimate. Bahkan, mereka tak percaya jika minyak jelantah bisa didaur ulang. â€Sempat dulu dapat omongan, halah minyak jelantah masak bisa dijual lagi,†ceritanya. Wanita berusia 31 tahun itu tak putus asa. Dia terus melakukan sosialisasi meyakinkan masyarakat mendonasikan minyak jelantahnya. Upaya promosi pun dilakukan, yakni dengan menawarkan hasil penjualan berupa pemberdayaan UMKM dan hampers saat Lebaran. Nampaknya, upaya itu berhasil dilakukan oleh Icha. Sebanyak ratusan orang yang tergabung dalam UMKM se-Malang Raya ikut andil dalam gerakannya. Mulai Dampit hingga Lawang menjadi anggotanya, serta hampir seluruh wilayah di Kota Malang juga menjadi anggotanya. Total sekitar 500 kg minyak jelantah dapat dia kumpulkan per bulannya. Dari hasil itu, minyak jelantah dikirim ke Surabaya. Icha menjelaskan jika minyak jelantah tersebut akan digunakan sebagai campuran bahan bakar minyak BBM biosolar. Tentunya, itu menjadi peluangnya dalam menyelamatkan lingkungan dan memberdayakan UMKM di tengah pandemi. Saat ini, dia terus berinovasi untuk menggaet UMKM di wilayah Malang Raya untuk survive. Sebab, dia melihat UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi. Dalam mengambil minyak jelantah, Icha menggunakan dua armada kendaraan. Yakni sebuah sepeda motor dan satu mobil pikap. Icha tak mempermasalahkan jauh dekatnya lokasi pengambilan minyak jelantah. Terpenting baginya yakni mampu membantu terhadap sesama. Alumnus Psikologi Universitas Mercu Buana UMB Yogyakarta itu yakin dengan usahanya mampu mengedukasi masyarakat pentingnya mengolah minyak jelantah. Dia menjelaskan jika penggunaan minyak goreng sewajarnya dua kali. Serta maksimal penggunaannya tiga kali. â€Saya harap masyarakat sadar kalau minyak jelantah itu bisa jadi awal biang kerusakan lingkungan hingga tubuh,†tuturnya. Bahaya dari minyak jelantah yang dibiarkan terbuang akan menimbulkan bau menyengat. Dampaknya, akan mengundang tikus dan kecoa masuk ke dalam rumah. Tak hanya itu, minyak jelantah juga akan berpotensi menyumbat aliran selokan. Sebab, air dingin jika bertemu minyak jelantah yang panas akan membeku. Hasil pembekuan tersebut itulah yang menyumbat selokan. Pada akhir obrolan, dia menceritakan harapan BMJ dapat diterima di Kota Batu. Saat ini, dia bersama timnya sedang bergerak untuk masuk ke sana. â€Semoga aja bisa ada salah satu dari sana Kota Batu, agar BMJ dapat bermanfaat untuk khalayak luas,†tutup dia. adn/c1/abm/rmc
Jakarta - Minyak jelantah masih menjadi pekerjaan rumah dalam pengelolaan limbah di Indonesia, khususnya di perkotaan. Kebanyakan rumah tangga, terutama para ibu, membuang minyak jelantah begitu saja ke wastafel atau saluran pengeluaran tempat cuci piring yang akhirnya mencemari selokan, sungai, dan tanah. "Beberapa penelitian menyebutkan bahwa satu liter minyak jelantah itu bisa mencemarkan seribu liter sampai satu juta liter air tanah," ujar General Manager PT SKM Fachrul dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 27 Agustus 2022. Minyak Makan Merah Lebih Murah dari Minyak Goreng Curah, Dijual Rp per Liter Alasan Kenapa Minyak Makan Merah Bisa Lebih Murah dari Minyak Goreng Sawit Kumpulan Hoaks Catut Nama Alfamart, Bagikan Minyak Goreng Gratis Hingga Mobil Berangkat dari keresahan itu, PT Sejahtera Karna Menggoreng SKM meluncurkan aplikasi J-lantah, yakni aplikasi pengumpul minyak jelantah, pada 17 Agustus 2022. Aprilkasi itu bertujuan untuk mengumpulkan limbah minyak bekas pakai secara sistematis, masif, dan terstruktur. Fachrul menuturkan sasaran utama pengguna aplikasi adalah para ibu rumah tangga. Tapi, mereka tidak menutup kemungkinan membuka kesempatan mengelola minyak goreng bekas yang disetor para pemilik warung makan, restoran, dan usaha katering. Sementara, Direktur PT SKM Heri Susanto mengatakan banyak keprihatinan yang dia rasakan selama memulai bisnis tersebut. Bukan hanya masalah limbah, tetapi juga soal masalah kesehatan. "Banyak minyak jelantah yang hanya disaring ulang dan dipergunakan oleh masyarakat kelas menengah bawah untuk dikonsumsi, yang akhirnya menimbulkan biaya kesehatan yang sangat tinggi buat masyarakat," kata Heri. Dengan aplikasi itu, diharapkan memberi solusi bagi semua Perdagangan Zulkifli Hasan berjanji akan menstabilkan harga minyak goreng curah di harga Rp 14 ribu per liter dalam 1 hingga 2 bulan mendatang. Mendag baru ini mengaku telah mengetahui masalah penyebab harga minyak goreng General Manager PT Sejahtera Karna Menggoreng KSM saat memaparkan tentang aplikasi J-lantah. Foto Elly PurnamaMenurut Heri, salah satu penyebab ibu-ibu memilih membuang minyak jelantah tanpa diolah karena ongkos untuk menyetorkan minyak bekas tidak sebanding dengan uang yang didapat. Karena itu, aplikasi J-lantah menawarkan solusi dengan merekrut mitra online untuk menjemput minyak jelantah yang dikumpulkan di rumah. Manfaatnya jadi berlipat, yakni membantu membuka lapangan pekerjaan. Rencananya, J-Lantah akan merekrut ribuan mitra online. "Kita akan merekrut ratusan bahkan ribuan mitra online, seperti driver ojek online yang akan membantu kita menjemput minyak jelantah ke rumah-rumah para ibu rumah tangga ini," imbuh Fachrul. Penjemputan ini, kata Fachrul, juga bisa mengatasi isu ongkos pengiriman yang mahal. Selain itu, para ibu rumah tangga berkesempatan mendapatkan tambahan penghasilan dengan menyetorkan minyak bekas. Walau tidak besar, uang tersebut bisa digunakan untuk menambah membeli minyak goreng baru. "Pada tahap awal, kami targetkan pengguna aplikasi ini hanya di area Jabodetabek," kata PenggunaanIlustrasi gambar minyak goreng bekas atau jelantah dok congerdesign/ menjelaskan penggunaan aplikasi ini sederhana. Pengguna pertama-tama akan memanggil mitra penjemput menggunakan aplikasi J-lantah. Pastikan minyak jelantah yang akan diambil minimal 1 liter. Mitra lalu datang ke lokasi penjemputan yang terdaftar. Sebelum diangkut, mitra akan mengecek kualitas minyak jelantah, mengukur volumenya, lalu mengonfirmasi minyak jelantah yang dijemputnya menggunakan aplikasi Mitra J-lantah. Setelah itu, pengguna akan mendapatkan poin di aplikasi J-lantah-nya yang bisa ditukarkan dengan uang melalui transfer rekening di bank. Per satu liter minyak akan mendapatkan poin setara uang Rp3000. Setelah seharian menjemput minyak jelantah dari rumah ke rumah, mitra kemudian pada sore hari menyetorkan minyak jelantah yang terkumpul ke tempat penampungan pool terdekat. Pihak Pool akan mengecek kualitas minyak jelantah dan mengukur volumenya, serta mengonfirmasi jumlah minyak jelantah yang telah dicek tersebut di aplikasi Pool J-lantah. Selanjutnya, mitra J-lantah akan mendapatkan poin aplikasi Mitra J-lantah. Tim Kantor Pusat SKM akan menjemput minyak jelantah ke Pool-Pool J-lantah jika telah mencapai jumlah tertentu, dan kemudian membawanya ke buyer untuk yang DihadapiSuasana Press Conference Soft Launching Aplikasi J-lantah di Gedung LM System Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Agustus 2022. Foto Elly PurnamaMeski terkesan sederhana, bukan hal mudah dalam operasionalnya. Menurut Heri, ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Pertama dari segi mitra, karena bersifat sebagai pekerja lepas, ia ada kemungkinan menjadi supir di perusahaan lain. "Seperti fenomena yang terjadi pada ojol ojek online, ternyata banyak yang kutu loncat, jadi dia melihat promonya yang bagus yang mana ni yang diambil kerjaannya," kata Heri. Berikutnya terkait regulasi. Banyak perizinan yang harus diurus, mulai dari Dinas Perhubungan, polisi, perindustrian, dan Dinas Lingkungan Hidup yang menyatakan minyak ini bukan bahan berbahaya beracun. "Beberapa teman-teman yang sudah memulai bisnis ini pada saat mereka mengumpulkan mereka “disangkakan” oleh aparat bahwa mereka mengumpulkan bahan berbahaya beracun," kata Heri. Ketiga soal ketidakadaan modal dari pengepul. Untuk mengatasinya, dibuatkan warehouse untuk pengepul yang memenuhi kualifikasi. Selanjutnya, keluhan dari pengguna aplikasi. Menurut Heri, banyak ibu yang mengkhawatirkan mitra memasuki rumah. "Sesuai SOP, tidak diperbolehkan masuk rumah," kata Heri. Heri berharap semua isu bisa ditanggulangi. Bila pengumpulan konsisten dan lancar, minyak jelantah ini akan sangat berharga untuk menghidupkan industri biodiesel di dalam negeri, maupun untuk diekspor ke luar Ragam Tanggapan Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi. Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Jakarta - Kebijakan Menteri Perdagangan Mendag terkait larangan terbatas untuk ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil CPO, refined, bleached, and deodorized RBD palm olein, dan minyak jelantah mulai 24 Januari 2022, berdampak luar biasa. Salah satu yang terdampak adanya regulasi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Permendag No. 2 Tahun 2022 ini, adalah pengepul minyak jelantah. Dampaknya menjalar ke semua lini yang notabenenya masyarakat arus bawah yang saat ini sedang berjuang bertahan di masa pandemi. "Sejak diberlakukannya Permendag Tahun 2022, pada hari Senin, 24 Januari 2022, usahanya kami langsung stuck. Semua minyak jelantah sama sekali tidak bisa dijual, jujur kami sangat bingung dengan kondisi ini," ujar Rano Rusdiana, salah satu pengepul minyak jelantah, kepada wartawan, Kamis 27/1/2022. Rano mengungkapkan, usaha yang ditekuni sejak 10 tahun lalu ini telah banyak membantu masyarakat, menggerakkan roda perekonomian masyarakat bawah, khususnya pelaku usaha mikro. "Konsep usaha kita ini berbagi rezeki, dan memberdayakan masyarakat. Awalnya menjadi usaha sampingan, lama-lama banyak yang menekuninya. Jadi sekarang ini, banyak yang bergantung hidup dengan usaha minyak jelantah. Adanya Permendag akan mematikan ekonomi masyarakat. Saya sudah keliling banyak yang menjerit," ungkap pria kelahiran Ciamis, Jawa Barat ini. Foto Rano mengungkapkan, tak hanya ekonomi kerakyatan, usaha minyak jelantah juga telah membantu banyak orang melalui program sosial yang dikelola Rumah Sosial Kutub atau RSIK. "Rumah Sosial Kutub adalah lembaga inisiator sedekah minyak jelantah di Indonesia. Kemudian di Jakarta telah bersinergi dengan TP PKK Provinsi DKI Jakarta melalui pengelolaan limbah rumah tangga untuk kegiatan sosial," menerangkan, berdasarkan data Rumah Sosial Kutub, sepanjang tahun 2021 menjadi lembaga pengelola Zakat Infaq Shodaqoh Wakaf Masjid ZISWAF telah membantu sebanyak penerima manfaat dari berbagai programnya."Para penerima manfaat adalah akumulasi dari berbagai program Rumah Sosial Kutub. Di antaranya adalah program wakaf teladan, yatim teladan, kemanusiaan teladan, ekonomi teladan, sampai pada program sedekah minyak jelantah melalui Program Tersenyum," terangnya. 1 2 Lihat Money Selengkapnya
pengepul minyak jelantah jakarta