🥎 Teknik Pembuatan Batik Mega Mendung
Tujuanpengembangan modul digital ini antara lain adalah : (1) memudahkan guru untuk menyampaikan materi teknik pembuatan batik, (2) menyediakan bahan ajar kepada siswa agar siswa dapat mempelajari materi secara mandiri, (3) mempubikasikan batik mega mendung agar tetap terlestarikan.
TeknikPembuatan Batik Mega Mendung. Siapkan kain mori/ sutra, kemudian dibuat motif diatas kain tersebut dengan menggunakan pensil. Setelah motif selesai dibuat, sampirkan atau letakkan kain pada gawangan. Nyalakan kompor/ anglo, letakkan malam/ lilin ke dalam wajan/ nyamplung, dan panaskan wajan dengan api kecil sampai malam/ lilin mencair
Padaawal pembuatan motif mega mendung ini selalu didominasi warna biru, karena dalam proses pembuatannya ada campur tangan laki-laki. 16 thoughts on " mega mendung dalam batik trusmi " farizalfa. June 6, 2016 at 2:56 pm Reply. Oh berarti ibu-ibu itu pake teknik yang solet mbak, bukan tutup celup hehe. Yang ribet yang tutup celup. Gara.
Filosofibatik Mega Mendung, Sejarah batik mega mendung, Teknik pembuatan Batik Mega Mendung, Makna batik Mega mendung brainly, Makalah tentang batik Mega Mendung, Batik mega mendung berasal dari, Gambar Batik Mega Mendung Sederhana, Ciri ciri batik Mega Mendung, Gambar Batik Mega Mendung Simple, Jenis batik Mega mendung, Unsur batik mega mendung, Warna batik Mega mendung,
Tempatanak buat belajar mewarnai gambar mengenal fauna. This video is unavailable. Batik education 29331 views. Di artikel ini akan dibahas mengenai motif batik mega mendung secara lengkap dan detail mulai dari gambar batik mega mendung kemudian bagaimana sejarah batik mega mendung makna dan filosofi yang terkandung didalamnya corak dan unsur
Menurutsalah satu maestro batik megamendung di Cirebon, motif yang ada pada batik tersebut harus terdiri dari tujuh gradasi warna. Sesuai namanya yang berarti langit yang akan turun hujan, tujuh gradasi warna batik megamendung tersebut sesuai dengan tujuh lapisan yang ada di langit. Dalam filosofi batik megamendung, kata "mendung
MegaMendung adalah salah satu motif batik khas Cirebon yang paling dikenal oleh khalayak. Motif ini menggambarkan bentuk sekumpulan awan di langit. Konon menurut sejarah Cirebon, motif ini terbentuk ketika seseorang melihat bentuk awan pada genangan air setelah hujan dan cuaca saat itu sedang mendung.
TranslatePDF. SEJARAH BATIK Oleh: Djulianto Susantio Bulan September tahun 2009, UNESCO memberikan pengakuan internasional kepada batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia. Pengakuan ini dilakukan secara resmi pada sidang UNESCO di Abu Dhabi. Sebagai ungkapan rasa bahagia, maka setiap tanggal 2
Motifbatik Mega mendung berasal dari, Makna motif batik Mega Mendung, Motif batik Mega Mendung adalah ciri khas motif batik dari kota, Jenis batik Mega mendung, Gambar Batik Mega Mendung Sederhana, Gambar Batik Mega Mendung Simple, Ciri ciri batik Mega Mendung, Sejarah batik mega mendung, Warna batik Mega mendung, Teknik pembuatan Batik Mega Mendung, Unsur batik mega mendung, Makna batik Mega
ASd8CdG. Mega mendung adalah salah satu motif batik yang populer dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Motif batik mega mendung memiliki sejarah dan makna filosofi tersendiri, khususnya bagi masyarakat Cirebon. Motif batik ini berbentuk seperti gumpalan-gumpalan awan dan dapat beraneka warna. Ada dua versi catatan mengenai sejarah motif batik mega mendung. Versi pertama menyebutkan mega mendung dibuat oleh Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran sekaligus pendiri Kerajaan Cirebon. Sedangkan versi kedua menyebutkan motif ini diadaptasi dari kebudayaan Tiongkok. Dikutip dalam buku berjudul "Kode-Kode Nusantara Telaah Sains Mutakhir atas Jejak-Jejak Tradisi di Kepulauan Indonesia" karya Hokky Situngkir 2016, sejarah munculnya motif batik mega mendung mengarah pada sejarah kedatangan bangsa Tiongkok ke wilayah Cirebon. Sebab, saat itu pelabuhan Muara Jati di Cirebon merupakan tempat persinggahan para pedagang dari dalam dan luar negeri. Tidak heran kemudian banyak pedagang asal Tiongkok yang datang untuk berdagang, bahkan menetap di pesisir Cirebon. Sejarah Munculnya Motif Batik Mega Mendung Dikisahkan abhwa Sunan Gunung Jati yang tengah menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon pada abad ke-16 menikahi Ong Tien, putri dari Kaisar Hong Gie dari Dinasti Ming di Tiongkok. Ia kemudian membawa beberapa benda seni Tiongkok pada saat itu, seperti keramik, piring dan kain berhiaskan bentuk awan. Pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Ong Tien tersebut menjadi pintu gerbang masuknya budaya dan tradisi Tiongkok ke keraton Cirebon. Para pembatik keraton menuangkan budaya dan tradisi Tiongkok ke dalam motif batik yang mereka buat, tetapi dengan sentuhan khas Cirebon. Ada perbedaan antara motif mega mendung dari Tiongkok dan yang dari Cirebon. Misalnya, garis awan pada motif mega mendung Cina berupa bulatan atau lingkaran. Sedangkan motif Cirebon cenderung lonjong, lancip, dan segitiga. Dalam paham Taoisme, bentuk awan melambangkan dunia atas. Bentuk awan merupakan gambaran dunia luas, bebas, dan mempunyai makna ketuhanan. Konsep mengenai awan juga berpengaruh di dunia seni rupa Islam pada abad ke-16, yang digunakan kaum Sufi untuk ungkapan dunia besar atau alam bebas. Motif batik mega mendung kemudian berkembang menjadi salah satu batik pesisir. Salah satu sentra industri batik pesisir adalah Trusmi. Trusmi berjarak sekira delapan kilometer ke arah barat dari pusat Keraton Kesepuhan Cirebon. Keberadaan desa ini dikaitkan dengan nama Ki Gede Trusmi, seorang pemimpin agama Islam yang juga pengikut setia Sunan Gunung Jati. Dialah yang mengajarkan seni membatik sebagai sarana menyiarkan agama Islam. Di masa lalu, penduduk Trusmi membuat batik untuk memenuhi permintaan keraton. Dalam perkembangannya, Trusmi menjadi pusat pembuatan batik di Cirebon. Pengrajin batik Trusmi bukan hanya memproduksi batik keraton tapi juga mengembangkan motif-motif lainnya, seperti mega mendung. Filosofi di Balik Motif Batik Mega Mendung Motif batik mega mendung memiliki filosofi bahwasannya setiap manusia harus dapat menahan amarah pada dirinya saat dalam kondisi terpuruk, sedih, maupun tertekan. Bisa dikatakan, motif batik Mega Mendung menunjukkan, bahwa manusia harus selalu bersikap bijaksana dalam kondisi apa pun, layaknya awan yang mendung, yang menyejukkan suasana. Sesuai dengan namanya, yakni "Mega" yang berarti Awan, dan "Mendung" yang berarti cuaca yang sejuk. Motif yang ada dalam batik mega mendung ini juga menggambarkan sebuah kesan maskulin, lugas, dinamis, dan terbuka. Motif mega mendung dulunya dibuat dengan warna biru saja. Namun seiring berkembangnya zaman dan permintaan pasar, gradasi serta komposisi warna batik mega mendung pun kian variatif. Harganya pun beragam, tergantung teknik yang digunakan. Harga sehelai batik tulis motif mega mendung premium berkisar dari Rp 1,8 hingga Rp 5,9 juta. Hingga kini pewarnaan batik tulis mega mendung masih dilakukan secara manual, sehingga warna batik tidak bisa merata seutuhnya.
Motif batik mega mendung dari Cirebon. Foto merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki berbagai motif dengan sejarah dan filosofinya tersendiri. Salah satu motif batik terkenal adalah motif mega mendung dari batik ini memiliki corak yang sangat unik. Bahkan, produksi batik ini bukan hanya terkenal di Indonesia, tapi juga mancanegara. Untuk mengetahui lebih jauh terkait sejarah dan filosofi dari motif batik mega mendung, simak pembahasan Motif Batik Mega MendungSejarah munculnya motif batik mega mendung berdasarkan buku dan literatur yang ada selalu mengarah pada sejarah kedatangan bangsa Tiongkok ke wilayah Cirebon. Hal ini tidak mengherankan karena pelabuhan Muara Jati di Cirebon merupakan tempat persinggahan para pendatang dari dalam dan luar dari Kode-Kode Nusantara Telaah Sains Mutakhir atas Jejak-Jejak Tradisi di Kepulauan Indonesia oleh Hokky Situngkir, Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon pada abad ke-16, menikahi Ratu Ong Tien dari Tiongkok. Beberapa benda seni yang dibawa dari Tiongkok pada saat itu, seperti keramik, piring dan kain berhiaskan bentuk paham Taoisme, bentuk awan melambangkan dunia atas. Bentuk awan merupakan gambaran dunia luas, bebas, dan mempunyai makna mengenai awan juga berpengaruh di dunia seni rupa Islam pada abad ke-16, yang digunakan kaum Sufi untuk ungkapan dunia besar atau alam Sunan Gunung Jati dengan Ratu Ong Tien tersebut menjadi pintu gerbang masuknya budaya dan tradisi Tiongkok ke keraton pembatik keraton menuangkan budaya dan tradisi Tiongkok ke dalam motif batik yang mereka buat, tetapi dengan sentuhan khas Cirebon. Jadi, ada perbedaan antara motif mega mendung dari Tiongkok dan yang dari batik mega mendung dari Cirebon, garis awan berbentuk lancip dan segitiga. Foto VecteezySebagai contoh, pada motif mega mendung dari Tiongkok, garis awan berupa bulatan atau lingkaran, sedangkan yang dari Cirebon, garis awan berbentuk lancip dan batik mega mendung di Cirebon juga terkait dengan perkembangan gerakan tarekat yang konon berpusat di Banjarmasin, Kalimantan awalnya, proses membatik dikerjakan oleh anggota tarekat yang mengabdi di keraton Cirebon sebagai sumber ekonomi untuk membiayai kelompok tarekat pengikut tarekat tinggal di desa Trusmi dan sekitarnya. Desa ini terletak kira-kira 4 km dari Cirebon menuju ke arah barat daya atau menuju ke arah Bandung. Oleh karena itu, sampai sekarang batik Cirebon identik dengan batik Motif Batik Mega MendungMotif batik mega mendung memiliki filosofi bahwasannya setiap manusia harus dapat menahan amarah pada dirinya saat dalam kondisi terpuruk, sedih, maupun tertekan. Selalu bersikap bijaksana dalam kondisi apa pun, layaknya awan yang mendung dan menyejukkan dengan arti namanya yaitu Mega yang berarti Awan, dan Mendung yang berarti cuaca yang sejuk. Motif yang ada dalam batik mega mendung ini juga menggambarkan sebuah kesan maskulin, lugas, dinamis, dan dengan perkembangan zaman, motif batik mega mendung mengalami banyak perubahan, dan mulai dikombinasikan dengan motif hewan, bunga, dan motif lainnya. Selain itu, warnanya yang awalnya biru dan merah, sekarang sudah berkembang menjadi berbagai macam warna, seperti hijau, cokelat, dan lainnya.
Batik merupakan karya seni pada kain yang memakaiteknik pewarnaan rintang yang menggunakan malam/lilin panas sebagai perintang warnanya. Jika kain yang tidak dibuat dengan menggunakan lilin/malam bukan disebut batik tetapi tekstil bermotif batik. Pada tanggal 2 Oktober 2009, salah satu badan PBB yaitu UNESCO mengukuhkan bahwa batik adalah warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Apabila dalam kurun 4 tahun tidak ada pembatik di Indonesia maka pengukuhan tersebut akan dicabut oleh UNESCO dan diberikan kepada negara lain yang terdapat pembatiknya. Batik merupakan salah satu bentuk ekspresi kesenian tradisi yang dari hari ke hari semakin menapakkan jejak kebermaknaannya dalam khasanah kebudayaan Indonesia. Kata batik berasal dari bahasa jawa yaitu “amba” yang berarti menulis dan “nitik” yang berarti membuat titik. Motif mega mendung merupakan salah satu motif batik khas yang berasal dari Cirebon yang mendapatkan sebagai warisan dunia world heritage dari UNESCO. Mega mendung merupakan visualisasi dari bentuk awan. Motif ini merupakan pengaruh kebudayaan dapat dilihat pada lukisan-lukisan awan pada piring dari cina yang menempel pada bangunan di situs Gunung Jati. Bentuk awan itu diolah seniman-seniman Cirebon sehingga mempunyai gaya tersendiri. Proses pembuatan batik mega mendung sendiri terbilang cukup sulit karena beberapa bahan yang digunakan harus sesuai dengan takarannya agar tidak merusak kain dan merubah warna coraknya. Pada ulasan kali ini penulis akan menyajikan proses pembuatan batik di Sanggar Batik Katura yang berada di Jl. Buyut Trusmi no. 439 Trusmi Kulon, Plered, Cirebon. Sanggar Batik Katura merupakan salah satu penghasil karya-karya batik klasik Mega Mendung yang berkualitas tinggi. Pemilik sanggar batik ini bernama Katura AR beliau adalah seorang maestro batik Cirebon yang mendapatkan banyak penghargaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Depan Sanggar Batik Katura Suasana Depan Sanggar Batik Katura Proses pemotongan kain mori Ngetel merupakan proses menghilangkan kanji atau kotoran yang menempel pada kain menggunakan minyak kacang dan soda kostik Penjemuran kain mori Proses menggambar desain yang akan dipakai untuk menghias kain Menggambar desain langsung pada kain Proses pencantingan Setelah dicanting kain masuk ke ruang tembok Menutup bagian kain yang tidak akan diwarnai Masuk ruang celup untuk proses pewarnaan Bahan-bahan yang digunakan dalam pewarnaan harus sesuai dengan takaran Proses pewarnaan Nglorod/Finishing yaitu menghilangkan lilin yang menempel pada kain dengan cara di rebus Dicuci sampai bersih Proses penjemuran kain dengan cara diangin-anginkan saja dan tidak boleh menjemur dengan menggunakan cahaya matahari. Hasil akhir Siap untuk dijual
teknik pembuatan batik mega mendung